Cerita Kenangan SMA; Ingus di Kertas Contekan


Image

Kami memanggilnya Pak S; angkatan atas mungkin tidak kenal. Tapi untuk angkatanku, 91 SMA 1 Pemalang, Pak S itu Guru Sejarah di SMA 1 Pemalang. Ciri khas beliau adalah jago menganalisa kondisi perpolitikan masa itu.

Ada kenangan tak terlupakan dari Pak S, guru sejarah kami. Orangnya masih muda dan tinggalnya di daerah Sewaka Pemalang.

Ceritanya begini;
Ada saat dimana seluruh kelas kami mayoritas kejangkitan virus flu karena iklim, padahal saat itu adalah masa ulangan mid semester di SMA (di SMA ada Mid semester gak ya?). Satu orang yang paling parah pileknya ya Si B Kampleng anaknya Pak Basyir Bos Pabrik Gula Sragi (B sekarang ngelola toko Sukses Makmur di deket rel KA Comal). Nah si B Kampleng ini punya track record sebagai anak yang bandel; jago berduel walau badannya kerempeng. Track recordnya yang bandel tersebut rupanya membuat orang2 keburu apriori terhadap tingkah lakunya.

Singkat cerita, waktu itu ulangan pelajaran Matematika dengan Pengawasnya adalah  bapak S guru sejarah kita. Sepanjang ulangan karena banyak kawan yang kena flu, kita jadi kurang konsentrasi. Padahal untuk mengerjakan ulangan matematika idealnya sih suasananya hening…ini kok malah sraattt….srooot, mirip suara kodok di musim hujan.

Sampai pada suatu saat si B sudah tidak kuat lagi menahan flu nya……….huaacchimmm….. Tapi ajaib setelah itu suasana menjadi hening…senyap. Waktu itu aku duduk 2 bangku disebelah si Budi, kulirik si Budi…kenapa jadi hening ya????

oh la la…ternyata pasca bersin,

Si B  lagi tersiksa…iii karena sebelumnya Budi emang sudah kena flu, trus tak terduga ia bersin….keruan saja (maaf ya) ingusnya secara sporadis  keluar berserakan dimana mana…dan mungkin karena malu ia cepat cepat mengelap ingusnya dengan secarik kertas lembar ujian serta melipat lipat menjadi kecil. Maksud si B, ia berusaha sekuat tenaga menghilangkan barang bukti “ingus” yang keluar.

Tapi sial buat si B, apes…… Pak S yang memang sebelumnya sudah apriori dengan kebiasaan B Kampleng yang bandel dan suka nyontek, langsung menunjuk B Kampleng untuk maju kedepan. Pak S tidak tahu kalo Budi lagi pilek dan isi kertasnya merupakan “ingus” si Bud, dikiranya contekan ujian matematika.

” B…bawa sini kertasnya…kamu contek ya…..bawa kesini contekannya…….” Dan anehnya tanpa berkata apapun…si Budi menyerahkan kertas tersebut…..

Cerita kupotong disini…..anak2 sampai sekarang tidak tahu kejadiannya kenapa Pak S sampai marah setelah membuka kertasnya dan setelah menyerahkan “kertas” tersebut si Budi tidak muncul lagi ke kelas. Anak2 menyangka itu mah seperti kejadian biasa2 saat nyontek ketahuan.

Untuk menjaga perasaan si B aku juga merahasiakan kejadian ini….tapi setelah 17 tahun berlalu, boleh dong rahasia “kertas ajaib dibuka”.

Catatan:

CHikmah cerita ini diulis sebagai pelajaran agar kita lebih menghormati guru. Saya denger Kabar Pak S sudah meninggal Dunia. Demikian juga B yang setelah dewasa jadi pengusaha sukses. Meninggal karena Covid. Mohon dimaafkan kenakalan kami Pak ? 

2 thoughts on “Cerita Kenangan SMA; Ingus di Kertas Contekan

  1. Haha,… lucu banget,.. .. Tapi Pak S itu orangnya super sabar lho. Klo ngajar di kelasku gak materi pelajaran,..Tp berdebat seputar Perang Teluk (Irak vs AS).

    Like

    • Halo Mas, Pak S memang jago analisis politik dan terkenal guru yang sangat sabar. Semoga beliau beristirahat dengan tenang di sisiNya , maafkan kenakalan kami murid muridnya

      Like

Leave a comment