Skenario Kehidupan


Antareja Anak Bima dari perkawinan dengan Dewi Nagagini,dewi putri dari Raksasa Ular. Ia adalah kakak tiri Gatotkaca. Kalau Gatotkaca dalam heroisme pewayangan di dipersonifikasikan sebagai Superman, karena kemampuan raganya yang luar biasa dan bisa terbang tanpa sayap dan jubah.Antareja pun punya kesaktian yang luar biasa. Dia bisa menembus tanah layaknyaular, bisa bertarung dalam air layaknya buaya, menyelam secepat hiu, segarangpiranha.

Banyak analis pewayangan yang berpendapat tentang kemampuan Intelegen Antareja yang mumpuni, yg katanya  mirip Edward Snowden di eranya goyang YKS sekarang, cuma bisa ditandingi oleh Aswatama, anaknya  resi Durna. Aswatama adalah salah satu ksatria kubu Astina yang masih tersisa pasca perang Barata Yudha. Kemampuan intelegen Aswatama dalam menghilangkan jejak mengingatkan Matt Demon dalam film  Bourne Supremacy. Kemampuan inilah yang konon menyelamatkannya saat terjadi penyisiran besar2 oleh pihak Amarta dan Pandawa. Bahkan konon kabarnya Aswatama kemudian terinspirasi dengan gaya bermainnya Manchester United yang cenderung menggunakan strategi  counter attack yang canggih; berhasil membunuh keturunan Pandawa.

Kembali ke Antareja, penciumannya juga sangat tajam. Dia bisa mencium jejak musuh dalam jarak 2 km. Bisa mendeteksi tanda tanda kehidupan musuh dalam radius yang jauh. Ia pun bisa menatap, mencium bau musuh dalam kedalaman air,menerawang dari dalam bawah tanah. Suatu kesaktian luar biasa dari Antareja;bisa membunuh musuhnya hanya dengan menjilat jejak kaki musuh. Ibarat kata: bisa diprediksi jika Kombinasi Gatotkaca dan Antareja berkolaborasi di pihak Pandawa, skenario Perang Barata Yudha antara  Pandawa vs Kurawa akan berlangsung berat sebelah, nggak asyik mirip film The Avengers yang mengobral heroisme. Untuk itulah para dalang kemudian berkonspirasi melalui tangan Sri Kresna agar Antareja harus dimatikan, dibinasakan. Peran Antareja harus dihentikan sebelumperang Barata Yudha  berlangsung.Antareja harus mati muda.

Maka disusunlah skenario pembinasaan Antareja mirip skenario pembunuhan bayaran dalam kasus Antasari KPK, Antareja “diutus” untuk mengintai dan menyelidiki kekuatan musuh (astina) bahkan membunuh musuh demi tugas Negara(Pandawa). Melalui teknik rekayasa engineering yang komplekated. Sri Kresna kemudian memanipulasi jejak langkah Antareja sendiri sebagai jejak musuh yang harus dibinasakan. Maka ketika Antareja menjilat jejak tersebut, Antarejaberhasil “membinasakan” dirinya sendiri demi kepentingan Negara.

Sebuah Nasionalisme yang absurb Antareja mati muda? kenapa ia dibinasakan? kenapa perannya tak ditonjolkan? ataukenapa ia tidak di eksis kan?

Nah Apakah hidup kita juga sudah di skenariokan? Si kemplung yang cantik, Nike Ardilla pernah menjawab sambil bersenandung bahwa dunia ini bagai panggung sandiwara. Tak lama kemudian Nike juga mati muda beneran bukan bersandiwara, karena mobilnya mencium pohon  di jalan marthadinata Bandung. Si kemplung seolah menegasikan bahwa iapun sudah menjalankan peran yang diskenariokan olehNya.

Apapun banyak yang bilang hidup mati seseorang sudah diskenariokan olehNya. Takdir setiap orang sudah tercatat olehNya. Skenario yang dirahasiakan dan ditakdirkan. ataukah mungkin skenario Illahi inilah yang membuat para sufi menganjurkan agar kita merasakan kebahagiaan pada proses berkehidupannya, bukan pada outputnya? Tanya saja pada rumput yang bergoyang oplosan….

Leave a comment