Piye Kabare, Enak Jamanku To…Ndasmu Peyang


Mudik ke Pemalang, dari Jakarta, di depan saya ada Truk Gandeng dengan gambar sebagai berikut:

suharto

 

Ya, Saya dibesarkan di dua orde, remaja di orde baru, dewasa di orde reformasi yang katanya kebablasan ini.

Dahulu itu setiap orang diharuskan bertindak sama, “berseragam”, dan menurut pada pemilik otoritas. Laku fisik saat itu juga sangat dipentingkan. Dengan demikian, orang lebih dinilai tinggi bila banyak “bekerja” dan sedikit bicara.

Orang dinilai lebih tinggi bila memiliki kemampuan fisikal, itulah sebabnya mengapa “tukang” insinyur, seperti kata karakter fiksi si Doel Anak Betawi, lebih penting di masa lalu (dan juga masa sekarang?) dibandingkan dengan ahli diplomasi dan berbicara di depan publik. Pendekatannya Pragmatisme.

NATO,Not Action Talk Only , kata mereka, walau ternyata banyak informasi, opini, dan pengetahuian mesti dibicarakan, didiskusikan, dan “dibenturkkan” sebelum mencapai kebenaran. Bertindak dan berbicara itu juga sama pentingnya. Keduanya adalah dualitas yang saling melengkapi dan menguatkan.

Kau yang banyak membaca namun tak pernah menulis juga paham, betapa penyeragaman cara berpikir dan bertindak dahulu itu membuat kita melupakan cara berkonflik dengan penuh respek dan elegan, juga cara berdiskusi yang santun dan berkompromi.

Kita lupa karena selama tiga dekade kita diharuskan terpaksa menerima konsensus dan bila tak mau, kau akan distigma, dikerangkeng, bahkan akan dihilangkan dari hidup ketika berbeda.

 

Ya, Kau yang seumurku sungguh aneh bila lupa dengan semua keburukan Orde tersebut. Bukankah kau yang dipukuli tentara di jalan itu dan matamu berair berhari-hari karena gas air mata?

Kini berpuluh tahun kemudian ketika dirimu duduk dikekuasaan, tiba tiba kau berubah, seolah olah lupa, sambil menyembunyikan  karakter untuk mendominasi dan menghegemoni orang lain, berkampanye…

 

“enak jamanku toh…”

Ya mungkin kau sudah melupakan jika kembali ke jaman dulu mungkin kau tidak bisa buang hajat sambil chatting atau menulis di facebook, twitter….

 

 

Leave a comment